Ketika ingin liburan
atau berkunjung ke Negara orang kita perlu mengetahui kondisi Negara tersebut
untuk terhindar dari hal yang tidak diinginkan berikut ini adalah artikel untuk
mewaspadai diri kita saat di Phuket dan pattaya.
catatan artikel ini bukan
untuk menakuti agar tidak berkunjung kesana, saya tahun 2012 sudah pergi ke
Phuket dan Pattaya saya tidak mengalami hal demikian.
CANBERRA, KOMPAS.com - Pemerintah
Australia dan pemerintah Inggris telah mengeluarkan peringatan kepada para
turis yang mengunjungi kawasan wisata Thailand, Phuket untuk berhati-hati
dengan banyaknya penipuan.
"Hati-hati bila dicuri atau rusak. Turis asing biasanya
ditahan polisi sampai proses ganti rugi diselesaikan,- kadang sampai ribuan
dollar- antar pihak yang bersengketa."
-- Duta Besar Australia untuk Thailand, James Wise
Duta Besar Australia
untuk Thailand, James Wise, dan Duta Besar Inggris untuk Thailand Mark Kent
bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata Thailand sudah mengeluarkan kampanye
mengenai para kelompok kriminal setempat yang kadang bekerjasama dengan polisi,
guna memeras turis asing di Phuket dan Pattaya.
Menurut laporan kantor
berita Australia AAP, hari Senin (24/12/2012), setiap bulannya diperkirakan 25
ribu warga Australia mengunjungi Phuket dengan musim liburan Natal dan Tahun
baru merupakan masa puncak. Bentuk penipuan utama melibatkan penyewaan taksi
dan jet ski di Phuket dan Pattaya.
Kepada AAP, James Wise
mengatakan para turis harus berhati-hati ketika menyewa jet ski atau sepeda
motor. "Hati-hati bila dicuri atau rusak. Turis asing biasanya ditahan
polisi sampai proses ganti rugi diselesaikan,- kadang sampai ribuan dollar- antar
pihak yang bersengketa." kata Wise.
Juga diperingatkan
untuk berhati-hati di "pasar yang sibuk, tempat wisata, terminal bus dan
stasiun kereta dan festival. "Lebih baik menghindari kampung yang
terpencil, jalan kecil, lorong yang gelap, khususnya di malam hari."
tambah Wise lagi.
Konsul Australia di
Phuket Larry Cunnigham mengatakan, meningkatnya angka kriminal di sana sudah
membuat banyak warga asing yang sebelumnya menetap di sana untuk meninggalkan
pulau tersebut. Cunningham mengatakan, para pelancong belia sering menjadi
target kelompok kriminal dan kadang diperas oleh polisi.
Menurut laporan
koresponden Kompas di Australia L. Sastra Wijaya, dalam sebuah
insiden, seorang turis muda Australia terlibat kecelakaan kecil ketika
mengendarai motor sewaan. Oleh polisi, turis tadi diberitahu korbannya cedera
serius dan harus membayar ganti rugi puluhan juta rupiah. Setelah penyelidikan
oleh konsul, korban warga Thailand ini hanya mengalami luka kecil.
Para diplomat juga
memperingatkan agar para turis tidak menyerahkan paspor mereka ketika hendak
menyewa mobil atau motor. "Bila ada masalah, sering kali sulit atau hampir
tidak mungkin paspornya dikembalikan sampai masalah ganti rugi
diselesaikan." kata Wise.
Lutzi Matzig, direktur
perusahaan tur Asian Trials mengatakan, masalah lain di Phuket adalah harga
sewa taksi yang "gila-gilaan". "Mafia taksi setempat menetapkan
harga sewa taksi 500 bath (sekitar 160 ribu rupiah), padahal harga sebenarnya
tidak lebih dari 20 atau 50 bath (6 sampai 16 ribu rupiah). Mafia taksi ini
merajalela di Phuket." kata Matzig.
Para turis asing juga
diperingatkan untuk tidak menghadiri pesta bulan penuh karena polisi dan
kriminal mencari korban saat itu. "Ada warga Australia yang ditahan,
dipukuli, diperkosa, mengalami cedera karena pesta bulan penuh ini, kadang
karena mereka terlalu mabuk, mengkonsumsi narkoba atau minuman mereka dicampur
obat penenang." kata Wise.
No comments:
Post a Comment