Friday 2 January 2015

Kapok pulang kampung naik bis ?

Di akhir pengunjung tahun banyak sekali acara hajatan, baik dari teman sekolah sampai saudara yang ada di kampung. Demi menyambung silatuhrahmi antar saudara tidak jarang jarak bukan menjadi suatu alasan untuk tidak bisa menghadiri hajatan seumur hidup. Apalagi saya saat ini mempunyai waktu luang untuk bisa berpergian tanpa perlu memikirkan cuti. Namun pilihannya untuk bisa pulang kampung hanya ada dua, naik bis atau kereta. 

Letak kampung saya di Madiun lebih tepatnya di kawasan lapangan udara Iswahyudi, tetapi sayang sekali lapangan udaranya bukan untuk maskapai komersial, melainkan untuk pesawat-pesawat TNI AU, jadi kalau saya memilih naik pesawat saya harus ke Solo dulu baru ke Madiun. 

Sebelum memilih antara kereta atau bis, saya terlebih dahulu mengecek keduanya apakah ketersediaan bangku untuk tanggal 24 Desember 2014 masih ada atau sudah habis. Setelah mengecek mau tidak mau pilihan saya jatuh ke bis. 

Di agen Bis 

Dari Agen bis satu ke agen bis yang lain, akhirnya saya mendapatkan agen bis yang bersedia untuk mencari bis yang kosong untuk saya. Saat di agen bis terkahir ini saya ditawari untuk naik mobil travel , karena bis yang ke arah Jawa Timur sudah penuh terisi, tanpa pikir panjang lebar saya IYAkan tawaran tersebut. 

Penjual tiket bis itu memberikan informasi bahwa travel yang saya naiki nanti datang jam 1 siang, Setelah saya tunggu sampai jam 1 siang badan travel tersebut tidak juga kelihatan. Akhirnya sang penjual tiket menyuruh saya dan para penumpang bis ( mereka sudah membeli tiket bis lebih awal dari pada saya) untuk naik ke angkutan umum yang sudah disewakan oleh agen bis ini menuju agen bis yang lain. 

Sesampainya di Agen bis yang lain itu, kami semua diturunin. Dan pejual tiket bis pun bertanya arah tujuan kita semua kamana saja, dan saya bilang kalau saya naik travel bukan bis. Namun sang penjual tiket tersebut menawarkan saya untuk naik bis, Awalnya saya masih dalam pendirian untuk naik travel, setelah dapat masukan dari penumpang bis yang ada dalam rombongan ini saya memilih untuk naik bis.  

Dari agen sebelumnya kami disuruh datang jam 1 siang tapi pas sesampainya di agen bis ini kami disuruh menunggu jam 4. 

"Gila enak banget nyuruh orang nunggu ampe 3 jam !" , umpat saya ke tukang bis itu.

Saat arologi menunjukan pukul 4, bis pun tidak juga datang, yang datang malah travel yang seharusnya saya naiki, namun saya bersyukur tidak jadi naik travel itu karena setelah saya perhatikan muatan di dalamnya udah melebih batas normal, saking maksanya untuk naikin penumpang sang supir menambahkan matras di bagian belakang travel untuk penumpangnya, padahal tempatnya itu bukan untuk penumpang, melainkan untuk tas-tas penumpang.
  
"Edaaann !" teriak saya ketika melihat kejadian itu.

Sampai travel itu pergi, bis yang saya tunggu tidak juga datang. Saat saya melihat arlogi waktu sudah menunjukan pukul 4.30 !

tertipu, atau emang saya lagi apes ? sehingga saya harus menunggu 4 jam !!!

Bis baru datang pukul 5 sore, sesampainya bis datang seluruh penumpang masuk satu per satu sesuai no karcis. Ternyata no karcis saya sama dengan no karcis penumpang yang lain, alhasil penumpang itu tak terima, namun mau dikata apa saya lebih dulu duduk di dalam bis dibandingkan dia. Petugas agen bis akhirnya mengganti no penumpang tersebut. 

Kurang Beruntung

Kesialan saya naik bis ini tidak berhenti, ketika bis belum jalan air ac bis keluar tanpa henti membuat penumpang harus repot memegang sumber tetesan air ac tersebut. Untungnya setelah jalan, air ac bis tidak lagi keluar. Namuuuun jalannya bis loncat-loncat padahal jalan yang di lalui tidaklah berlobang-lobang. Mau tidak mau sang supir memasukan bis ke dalam bengkel untuk diperbaiki. Saya dan penumpang yang lain harus menunggu tiga jam sampai bis itu baik sedia kala. 

Ketika bis sudah normal, ternyata bis yang saya naiki ini harus menurunkan penumpang satu per satu di daerah Jawa Tengah , seperti Semarang, Blora, Ngawen, dan Cepu sehingga saya yang turun di Jawa Timur harus bersabar. 

Normalnya jika bis dari Tangerang langsung ke Madiun itu memerlukan waktu 15 Jam, namun karena saya harus nunggu bis masuk bengkel, muter-muterin Jawa Tengah. Alhasil saya ke Madiun menghabiskan waktu 25 jam !!

Pelajaran

Dari pulang kampung dadakan ini saya mengambil pelajaran, Pertama. Kalo mau naik bis naiklah bis yang sudah punya nama besar, Kedua pesanlah tiket jauh-jauh hari walau tiket bis bisa di pesan setiap hari tapi ingat kalo mau pergi pas waktu liburan sekolah harus banget pesan tiket jauh-jauh hari. Ketiga. Jangan mau naik travel ke daerah yang jauh banget, kecual dari Tangerang ke Bandung naik travel dipersilakan. Dan terakhir. sesuaikan dengan uang yang kita miliki, kalo mampu naik pesawat mending pesawat, walau harus naik taksi atau bis lagi menuju tempat tujuan, eiiitss kalo ada saudara yang mau direpotkan boleh lah minta jemput di bandara.

Jangan Kapok Pulang Kampung :)

No comments:

Post a Comment