Di Ballroom XXI Djakarta
Teater acara itu berlangsung, saya sengaja datang lebih dahulu untuk dapat
melihat acara keseluruhan sebelum acaranya di mulai. Saya mengintip kedalam,
suasana masih serba sepi hanya bangku kosong dan panggung megah yang belum
terisi.
Sebelum masuk saya mengisi registrasi. Di meja registrasi saya
mendapatkan buku mengenai Dino Pati Djalal. Di dalam buku itu mengisahkan
perjalanan karirnya sebelum dan sesudah menjadi duta besar Indonesia untuk
Amerika serikat.
Ringkas cerita perjalanan hidupnya di mulai dari seorang
pencuci piring di kantor KBRI sampai ia menjadi orang penting di kantor KBRI. Walaupun
ia terlahir dari keluarga diplomatik, ia dibentuk untuk menjadi anak yang tak mudah
menyerah.
Selain menjadi duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat.
Ia merupakan pencetus dan pendiri diaspora Indonesia dengan tujuan untuk
menjaring orang Indonesia yang ada di luar negeri.
Dengan memakai jeans dan kemeja lengan pendek putih ia
memaparkan pidato dengan santai. Ia berceloteh mengenai keputusannya untuk
mengikuti konvensi di suatu partai, ia mempertimbangkan bahwa generasinya sudah
datang dan ia merasa adanya kejenuahn publik terhadap politik dan haus dengan
wajah-wajah baru di dunia politik yang mempunyai perspektif yang baru.
Bisa dilihat dari generasi muda yang menang di beberapa
daerah. Ada kejenuhan namun ada kerinduan perbaikan kualitas politik. Ini
merupakan salah satu alasannya untuk mengikuti konvensi. Bukan dengan nekat
tapi dengan tekad. Dengan menjadi diplomat yang baik ia yakin bisa memimpin. Bukan
mengejar kursi kekuasaan. Setiap generasi perlu mempunyai purpose
masing-masing.
Indonesia mengalami banyak kejadian yang kondusif. Kondisi ini
perlu di apresiasi, jika melihat tahun sebelumnya. Ia bercoleteh menurut data
yang ia terima bahwa di 2028 secara global tidak ada lagi orang miskin di
dunia. Ini merupakan tantangan dan kesempatan untuk Indonesia. The age
of possibility.
Dalam pemaparan panjangnya , ia memiliki jurus ala Dino
Patti Djalal untuk Indonesia unggul , dan ia percaya apabila indonesia
menjalani hal ini Indonesia akan naik level. Jurus sakti itu adalah
Jurus pertama, Nasionalisme unggul. Nasionalisme unggul
Jurus kedua, Internationalisme unggul
Jurus ketiga, Meritrokasi
Jurus keempat regulasi
Jurus ke lima Pendidikan dan Inovasi
Jurus ke enam pemimpin yang kompeten
Sayangnya jurus ini tidak bisa saya rinci, karena saya tidak
sempat menulis ataupun merekam isi pidato dalam acara ini.
Semoga jurus yang diberikannya bisa sampai untuk Indonesia. Apabila
ia masuk kedalam dunia politik Indonesia bukan dunia diplomatik Indonesia.
No comments:
Post a Comment